Senin, 02 Januari 2012

maklah siklus karbon



MAKALAH
EKOLOGI UMUM
SIKLUS KARBON
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/58/Logo_UBB.jpg

DI SUSUN
NAMA: Ridwan Diaguna
                                  NIM: 2011011005
PRODI: Agroteknologi A

FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN, DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2011



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, saya masih di berikan nikmat oleh Allah SWT berupa kesehatan dan hidup sampai detik ini. Berkat rahmat dan hidayahnya jua-Nya lah saya masih diberikan kesempatan untuk  menyelesaikan makalah saya ini.
Makalah ini saya susun untuk memenuji salah satu syarat untuk menutupi presensi kehadiran dalam praktium mata kuliah Ekologi Umum. Selain sebagai pemenuhan tugas, makalah ini saya susun juga sebagai referensi pembaca semua tentang Siklus Karbon.
Saya mohon maaf jika pada penyusuna makalah ini banyak kekurangan karena kriti dan saran anda bekal saya untuk membangun karakter agar menulis lebih baik. Sekian semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.


Pangkal Pinang, 1 April 2011


                                                                                       RIDWAN DIAGUNA
                                                                                      2011011005
                                                                                                






BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Di atmosfer terdapat kandungan CO2, sebanyak 0,03%. Sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batu bara dan asap pabrik(Anonymous, 2009).
CO2 yang terkandung dalam atmosfer dan larut dalam air membentuk persediaan (sumber) C organic berasal fotosintesis, terutama oleh tanaman hijau, yang mengekstrat C dari cadangan batuan arang ini tercampur ke dalam molekul organic kompleks, sebagai sari bahan untuk hidup(Anonymous, 2009).
Meskipun karbon merupakan unsure yang sangat langka dalam sector bumi yang tidak hidup didalam benda hidup  terdapat 18%. Kemampuan saling mengikat pada atom-atom karbon merupakan dasar untuk keragaman molecular dan ukuran molecular dan tanpa ini tidak akan ada. Selain pada bahan organic, karbonsebagai gas karbon dioksida dan sebagai batuan karbonat (koral). Yang sangat membutuhkan senyawa hijau yang dapat menetralkannya.
Pada umumnya karbon ditemui berupa hasil pembakaran dari dalam tubuh mahluk hidup, dan hal ini biasanya diseimbangkan dengan adanya tumbuhan hijau sebagai perombak karbon menjadi oksigen pembentuk siklus karbon menjadi oksigen sebagai pembentuk siklus karbon itu sendiri.


B.   Permasalahan
Selama ini kita hanya mengenal bahwa ada satu jenis unsure gas yang peranannya sangat penting juga dalam kehidupan kita. Gas tersebut biasa kita sebut dengan gas karbon yang jumlah persentase cukup kecil jikan dibandingkan dengan unsure laindi atmosfer.
Kita mengenal karbon tapi kita tidak pernah tahu apa itu karbon, apa –apa saja sumber karbon, dan apa manfaatnya dalam kehidupan. Lalu kita berpikir bagaimana karbon bisa terus tersedia, apakah melalui suatu siklus yang dinamakan siklus karbon.
Setelahnya muncul lagi keingin tahuan apa yang di maksud dengan siklus karbon itu sendiri.


C.   Maksud dan Tujuan
Setiap seseorang yang menyusun makalah, pastinya punya maksud dan tujuan.Adapun maksud dari penyusun menyusun makalah in I tidak lain hanya ingin mengetahui apa itu siklus karbon dan dengan tujuan untuk pemenuhan tugas praktikum Ekologi Umum dan lebih memahami bagaimana siklus karbon itu sendiri terjadi.








































BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Karbon
Karbon dapat dijumpai dimana-mana. Karbon dapat dijumpai di dalam atmosfer sebagai CO2 dalam jaringan semua mahluk hidup dan tersebar dalam perut bumi. Tumbuhan hijau dan hewan serta organism yang lain berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis.
2.    Siklus Karbon
Sumber utamanya adalah batu bara dan gas bumi. Siklus karbon merupakan bagian dari daur energy. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energy. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energy matahari dan pigmen klorofil.
Reaksi fotosintesis terjadi dihutan-hutan, di padang rumput, dan juga pada rumput laut di lautan. Dalam daur karbon, karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan, yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel dan energy. Dalam bentuk karbon dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan atau tumbuhan terrsebut mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke bumi.
Karbon dioksida diudara akan difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoototrof tanaman dan ganggang, kemudian ototrof tersebut akan dikonsumsi oleh heterotrof, yang akan menggunakan karbon tersebut untuk energy dan pertumbuhannya.
Karbon dioksida juga akan terlarut dalam air dan tanah dan dapat membentuk ion bikarbonat. Karbon dapat diperoleh juga dari pembakaran kayu dan fosil yang akan menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer, pada keadaan kekurangan oksigen karbon dioksida dapat diubah menjadi karbon monoksida, spesies tertentu mikroorganisme gas toksik tersebut akan mengubah menjadi karbon dioksida dan energy.
Karbon tersimpan dalam bentuk molekul karbondioksida (CO2) dan oksigen dalam bentuk molekul oksigen yaitu O2. Karbon diikatoleh tanaman dalam proses fotosintesis dan dihasilkan bahan organic. Bila bahan ini di oksidasikan akan menghasilkan kembali karbondioksida. Dari proses fotosintesa diatas selain di hasilkan bahan organic berupa karbohidrat juga dihasilkan oksigen. Bahan organic hasil fotosintesa berpindah ke herbivore dan pemangsa dan kembali ke cadangan melalui respirasi dan kegiatan bakteri. Sisa bahan organic yang tidak lapuk melalui proses-proses geologicklainnya akan membentuk gambut, batu bara, dan minyak bumi, Gambut dan batu bara mengandung karbon terikat, besarnya kandungan tergantung pada tingkat pelapukannya. Bahan tambang ini akan menghasilkan karbon ke udara bebas setelah dibakar (Jumin.H.B.1989).          
Karbon dapat dijumpai dimana-mana. Karbon dapat dijumpai didalam atmosfer sebagai CO2 dalam jaringan semua mahluk hidup dan terbesar dijumpai dalam batuan endapan serta bahan
aker fosil yang terdapat dalam perut bumi. Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis.
Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
 C6 H12 O6 = 6 O2
à6 C O2 + 6 H2 O
Oksigen dihasilkan dalam fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain untuk respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan energi melelui persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
 6CO2 + 6H2O + EnergiàC6H12O6 + 6O2
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan hewan dan tumbuhan tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker fosil misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu seterusnya.(Sasmita.D.W.1994).
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut,karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbondioksida hubungan sebagai mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi matahari dan pigmen klorofil.
Reaksi fotosintesis terjadi dihutan-hutan, dipadang rumput dan juga di rumput laut di lautan. Dalam daur karbon, karbondioksida dibutuhkan tumbuhan, yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan atau tumbuhan tersebut mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke bumi.
Sumber utama karbon untuk makhluk hidup berada dalam udara, dalam bentuk karbon dioksida jumlahnya kira-kira 0,03% dari volume. Karbon dioksida diudara akan difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoototrof tanaman dan ganggang, kemudian ototrof tersebut akan dikonsumsi oleh heterotrof, yang akan menggunakan karbon tersebut untuk energi dan pertumbuhannya.
Karbondioksida juga akan terlarut dalam air dan tanah dan dapat membentuk ion bikarbonat. Karbon dapat diperoleh juga dari pembakaran kayu dan fosil yang akan menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer, pada keadaan kekurangan oksigen karbon dioksida dapat diubah menjadi karbon monoksida, species tertentu mikroorganisme gas toksik tersebut dan akan mengubah menjadi karbon dioksiba dan energi.
Dari hasil penelitian sumber karbon dalam bentuk glukosa atau maltosa meningkatkan aktifitas enzim dalam sel Bacillus sp. Pada kondisi anaerob karbondioksida direduksi menjadi metan (CH¬4) oleh mikroorganisme. Bakteri Methylococcus mampu mengoksidasi metan menjadi karbon dioksida.
Aspek penting lain dari karbon adalah reaksi nonbiologi yaitu pertukaran antara karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat yang umum terjadi dalam perairan. Pada kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi dengan membentuk batu kapur (lime stone). (Muslimin.L.W.1996).








BAB III
KESIMPULAN


Dari sini penulis dapat menyimpulkan bahwa ada keterkaitan yang sangat erat antara produsen dan konsumen dalam suatu ekosistem untuk menciptakan siklus karbon. Karena dapat dikatakan bahwa siklus karbon hampir mirip dengan daur energy karena melibatkan produsen dan konsumen.




































DAFTAR PUSTAKA


Jumin.H.B.1989.Ekologi Tanaman.Rajawali Press: Jakarta

Muslimin.L.W.1996. Mikrobiologi Lingkungan.UI Press : Jakarta

Sasmita.W.D.1994. Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud: Jakarta







BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem tersusuiiitun atas 2 komponen yaitu biotic dan abiotik.
1.    Komponen Biotik
Yaitu lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen hidup/mahluk hidup seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan manusia baik yang bersifat parasit ataupun supropit.
Biotik dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
·         Produsen yaitu organism yang mampu mensintesis matkanan atau zat organic sendiri dari zat organic/bersifat autotrof seperti tumbuhan hijau yang memiliki klorofil atau zat hijau daun dengan sinar matahari mampu melakukan fotosintesis.
·         Konsumen, Semua organism yang termasuk konsumen bersifat heterotrof karena tidak mampu mensintesis zat organic sendiri. Konsumen menggantungkan hidupnya pada zat organic yang dihasilkan oleh produsen. Konsumen terdiri atas:
·         Herbivora yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, contohnya sapi dan kerbau.
·         Karnivora yaitu hewan pemakan daging, contohnya harimau dan serigala.
·         Omnivora yaitu hewan pemakan segala-galanya, contohnya manusia.
·         Pengurai/decomposer, merupakan organism yang menguraikan bahan organic yang berasal dari organism yang telah mati. Contohnya adalah jamur dan bakteri.
2.    Komponen Abiotik
Adalah semua factor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati, contohnya oksigen, kelembapan, suhu, air, cahaya matahari, dan pH tanah dan garam mineral.
·         Oksigen
·         Kelembapan dan suhu, mempengaruhi keberadaan suhu organism dan berpengaruh terhadap hilangnyaair yang terjadi melalui penguapan. Setiap organism memiliki toleransi berbeda-beda terhadap suhu dan kelembapan, suhu terendah yang masih memungkinkan organism hidup disebut suhu minimum, suhu yang paling sesuai dan mendukung kehidupan disebut suhu maksimum.
·         Air dab mineral, Air merupakan penyusun tubuh setiap mahluk hidup. Sebagian besar tubuh tersusun oleh air, fungsi air dalam tubuh adalah sebagai zat pelarut dalam tubuh serta membantu metabolism tubuh.
·         Cahaya matahari merupakan sumber energy dari semua mahluk hidup.
·         pH tanah, tumbuhan hanya bisa atau netrat (pH 7) apabila tanah terlalu asam dan basa, pertumbuhan akan terganggu. 
B.   Permasalahan
Dipermukaan bumi ini terdapat banyak sekali ekosistem, salah satu diantaranya adalah ekosistem padang rumput. Namun melihat geliat aktivitas penambangan dan besarnya tingkat pertumbuhan penduduk yang diikuti oleh banyaknya daerah berupa padang rumput akhirnya dijadikan kawasan pemukiman dan penambangan. Dengan serangkaian kegiatan-kegiatan itu telah menyebabkan kerusakan keseimbangan ekosistem padang rumput. Namun kita harus tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ekosistem padang rumput?. Apa- apa saja komponen penyusun ekosistem padang rumput?. Lalu bagaimana dengan bioma padang rumput?. Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana keseimbangan ekosistem padang rumput itu sendiri?.
C.   Maksud dan Tujuan
Kami sengaja membahas tentang ekosistem padang rumput agar kami  bisa tahu apa itu ekositem padang rumput dan disusul akhirnya tujuan kami agar tahu bagaimana menciptakan keseimbangan ekosistem padang rumput.











BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Ekosistem Padang Rumput

Merupakan Ekosistem yang terdapat pada daerah tropik maupun subtropik yang memiliki curah hujan di sekitar 25-30 cm/tahunnya. Di Indonesia, ekosistem padang rumput ini bisa ditemukan di pulau Nusa Tenggara, khususnya bagian timur.
Awal terbentuknya ekosistem ini adalah dari kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman/rumput secara luas. Rumput yang melimpah ini akhirnya menarik hewan-hewan pemakan rumput dan kelompok hewan ini pun tinggal di sana. Banyaknya hewan herbivora ini lalu menarik hewan pemangsa (karnivora) untuk ikut datang dan menyerang hewan-hewan pemakan rumput tersebut. Rantai makanan ini terus berputar sehingga terbentuklah ekosistem padang rumput.

2.    Komponen Penyusun Ekosistem padang Rumput

Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung terbentuknya ekosistem padang rumput.

·         Organisme autotrof
Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa makanan sendiri mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada ekosistem ini adalah tanaman atau rumput. Rerumputan ini pun hidup beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang memiliki curah hujan tidak teratur.
·         Organisme heterotrof
Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Organisme jenis ini adalah para hewan pemakan rumput, seperti zebra, rusa, kanguru atau bison. Hidup hewan ini bergantung pada rumput-rumput yang hidup di sekitar mereka.
Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi konsumen kedua setelah hewan pemakan rumput, seperti singa, anjing  liar ataupun ular. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang rumput ini menggantungkan hidup pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi target mangsa mereka.
·         Abiotik
Selain makhluk hidup, di ekosistem padang rumput ini juga terdapat komponen tak hidup atau yang biasa disebut sebagai abiotik. Komponen ini meliputi bebatuan, tanah, air, udara, ataupun sinar matahari. Komponen-komponen ini ikut mendukung keseimbangan dari ekositem padang rumput.
·         Pengurai
Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai termasuk dalam organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tugas dari organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan organik dari benda hidup yang sudah mati (misal: hewan mati, daun, batang pohon, dll).
Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan bakteri. Mereka akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa bahan sederhana untuk digunakan kembali oleh produsen (tanaman/rumput).
Ekosistem padang rumput adalah bagian dari kehidupan, sudah selayaknya kita sebagai manusia ikut menjaga keseimbangan ekosistem ini. Misalnya, tidak sembarangan memburu hewan, baik pemakan rumput maupun hewan pemangsa seperti singa.
Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat kacaunya ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan.
3.    Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.


4.    Keseimbangan Ekosistem Padang Rumput

Ekositem padan rumput jika keadaan dilapangan memenuhi teori bahwa pada pyramid rantai makanan bahwa yang menempati ijumlah    paling banyak adalah produsen lalu diikuti oleh herbivore,karnivora dan omnivore yang paling sedikit jumlahnya.
Jika jumlah karnivora lebih banyak dari herbivore maka dapat dipastiaka bahwa bakalan ada blooming rumput dan lainnya.








BAB III
KESIMPULAN


Dapat di tarik kesimpulan bahwa ekosistem padang rumput banyak di dominasi oleh tumbuh-tumbuhan rumput. Jenis fauna yang hidup adalah domba, srigala, dan cheetah.
Ekosistem padang rumput di sususn oleh beberapa komponen di antaranya adalah, Organism autorotrof, organism heterotrof, Abiotik, dan pengurai.






































KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, saya masih di berikan nikmat oleh Allah SWT berupa kesehatan dan hidup sampai detik ini. Berkat rahmat dan hidayahnya jua-Nya lah saya masih diberikan kesempatan untuk  menyelesaikan makalah saya ini.
Makalah ini saya susun untuk memenuji salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Ekologi Umum. Selain sebagai pemenuhan tugas, makalah ini saya susun juga sebagai referensi pembaca semua tentang Ekosistem Padang Rumput.
Saya mohon maaf jika pada penyusuna makalah ini banyak kekurangan karena kriti dan saran anda bekal saya untuk membangun karakter agar menulis lebih baik. Sekian semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.


Pangkal Pinang, 1 April 2011


 RIDWAN DIAGUNA
                                                                                            2011011005
                                                                                                       








in Cummings Publishing Company, Inc,. Redwood City.
Kimball, J.W. 2004. Biologi, Jilid 1, 2, 3, dan 4. Jakarta: Erlangga.
Ville, et al. 1998. Ekologi Umum Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Http:// Ekologi Umum. Blogbiologi (31 Maret 2011)

















DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Judul……………………………...